Senin, 18 Juni 2012

Nasib Musisi Besar Jalanan Kota Palembang

Oleh : Firman Satria
Cipto
Pria kelahiran Palembang 1966 ini yang akrab biasa di sapa dengan pangilan kak Cipto ini mulai hoby mengarang lagu sejak di bangku Sekolah Dasar (SD) hinggah sekarang, lagu-lagu karya  nya yang telah di tetaskan anatara lain seperti Anang Ino, Wak Yeng, Taula dewek, me ilo-ilo, ya cacam, cinto mati dan kopi gulo.

Lagu kak cipto sendiri sekarang masi bisa dapat kita nikmati seperti lagu Anang Ino yang masi sampai saat ini sering di putar di radio-radio lokal yang ada di kota Palembang antara lain, Pro4, Sriwijaya FM, dan Ramona FM.

Dari berlatar belakang Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ)  ternyatah bisa di terimah masayrakat umum khususnya di kota Palembang sendiri , salah satu bukti nya seperti lagu Yakwa oleh filuz, Anang Ino oleh Cipto, Berijo oleh  Iir Stones  dan  bahkan se Indonesia pun telah menikmati dan mengenal karya tersebut seperti lagu Yasaman oleh  Kamsul.

Kegemaran nya dalam bermain musik dan mengarang lagu yang di tekuninya sejak di bangku Sekolah Dasar (SD), masi terus di tekuni nya hingah sekarang,’’sebenarnya saya”  sudah mulai mengarang lagu sejak masi duduk di bangku Sekolah kelas 5 SD, kira-kira erah tahun 80-an saya memberanikan diri untuk manggung, dari mengisi-mengisi acarah dari tingkat Rt sampi ke tingkat kelurahan, pada tahun 84 saya juga sering mengikuti lomba-lomba seperti cipta lagu, festival-festival musik di jalanan.

Untuk piala-piala  musik di jalanan sudah banyak sekali saya kumpulkan di rumah dari sejak  tahun 1984, tapi ya apa boleh buat semua itu tidak bisa untuk menutupi kebutuhan Zaman ( sambil tertawa ), tapi biarlah semua itu menjadi suatu kebanggaan dan kepuasan sendiri bagi saya, paparnya kepada MEDITASI saat di temui Minggu (17-06-2012) di yayasan Kebudayaan Tandipulau Jalan. Diponogoro 23 Kelurahan Talang Semut Palembang.

Untuk rencana tahun kedepan nya di tahun 2012 ini, “di tambah kan nya” sudah ada rencana untuk menggarap sebuah album kompilasi seperti Cipto dengan lagu andalan nya Wak Yeng, Filuz dengan lagu baruh nya Kanyut, Iir Stones dengan Berijo dan Kamsul dengan lagu nya Yasaman. Kalau tidak ada halangan saya akan mencoba meng kolaborasi kan instrument musik di dalam album ini khusus nya lagu saya dengan mencampur kan dan memadukan  musik-musik anak muda sekarang seperti genre musik rock Under Ground dengan musik khas Etnik Sumatera Selatan.

Album kompilasi yang  berisi Empat Musisi besar asal kota Palembang ini bekerja sama dengan Yayasan Kebudayaan Tandiplau. Saya bersukur sekali untuk di masa paceklik dalam berkesenian seperti sekerang ini masi ada yang peduli serta memperhatikan terhadap nasib para pekerja seni khusus nya para seniman dan musisi-musisi jalanan yang ber kesenian di kota Palembang. Duluh (di jelaskan nya), pada tahun 1984 sampai 1994 belum ada wadah atau tempat yang mempasilitasi serta ruang untuk menyalur kan khususnya seni musik, hinggah kira-kira sampai tahun 2003 dan sampai saat ini Alhamdulillah untuk sekarang suda mulai ada bermunculan satu persatu mereka yang peduli terhadap nasib kami yang  berkesenian di kota Palembang, walau ter kadang tetap, kami masi merogo kocek saku sendiri untuk tetap terus  bertahan hidup berkesenian dan menetaskan karya-karya yang semoga bermanfaat untuk orang banyak. Amin.













0 comments:

Posting Komentar