Oleh : Firman Satria
Mahasiwa yang berada di Pergutruan
tinggi itu jenisnya bermacam-macam, ada yang fokus kuliah saja, ada yang ke
kampus untuk mengisi absen saja, dan malah ada yang hobinya demo agar di bilang
seorang aktivis. Dan tidak sedikit mahasiswa yang ke kampus untuk mencari jodoh
.hahaha
Menurut
hasil penelitian saya (ngarang sebenarnya sih .hehe), secara sederhana ada 3
jenis mahasiswa:
- Mahasiswa
kupu-kupu (KUliah-PUlang-KUliah-PUlang)
- Mahasiswa
Kunang-kunang (KUliah-NANGkring-KUliah-NANGkring)
- Mahasiswa
Kura-kura (KUliah-RApat-KUliah-RApat)
Dari
ketiga jenis mahasiswa tersebut kira-kira Anda masuk kedalam kategori mana ?
ayooo jawab jujur .hahaha :p
Ketiga
jenis mahasiswa diatas hanya sekedar karangan saya semata. Untuk lebih jelasnya
ada dalam buku Dr. Diding Nurdin, M.Pd dalam bukunya yang berjudul “Mahasiswa
Pemimpin Masa Depan” terdapat 5 jenis profil atau jenis mahasiswa, yaitu:
1.
Mahasiswa Kuliahan
Yaitu
seorang mahasiswa yang hanya mengikuti kuliah semata. Ia melakukan aktivitasnya
kesehariannya di rumah/kostan dan kampus saja. Ia kurang peduli terhadap
lingkungan sekitar. Profil mahasiswa semacam ini kegiatannya rutinitas karena
ia mengerjakan sesuatu yang rutin. Potensi mahasiswa semacam ini apabila tidak
dapat diberdayakan maka kecerdasan sosialnya tidak akan berkembang. Kemampuan
adaptasi dengan masyarakat dan lingkungan rendah. Lebih-lebih jika kondisi ini
tidak disadari oleh mahasiswa tersebut, maka akan melahirkan manusia yang
individualitas.
Apa
yang akan ia lakukan untuk perubahan di masyarakat? Apa yang di harapkan oleh
bangsa dan negara apabila ia hanya menuntut ilmu untuk kepentingan nya saja?
Betapa tidak, jika kegiatannya hanya kostan dan kampus berarti ia tidak memanfaatkan
berbagai kegiatan di kampusnya. Padahal mahasiswa tidak hanya untuk mengikuti
perkuliahan di kelas, lebih dari itu ia harus bermasyarakat dan menyiapkan diri
untuk perubahan di masyarakat.
2.
Mahasiswa Abadi
Mahasiswa
abadi yaitu mahasiswa yang lama dalam menyelesaikan studinya. Aktivitas
mahasiswa model kedua ini tidak memiliki tingkat disiplin yang baik. Kehadiran
kuliah kurang di perhatikan, kadang masuk dan kadang tidak. Tugas dari dosen
sering terlambat. Jika dianalisis, mengapa mahasiswa ini lama menyelesaikan
studinya karena (1) ia tidak memiliki tujuan yang jelas dalam
studinya; (2) tidak memiliki tekad yang kuat untuk menyelesaikan
studi tepet waktu; (3) tidak memiliki target kapan akan
melaksanakan studinya; (4) tidak memiliki program harian,
mingguan, bulanan, apalagi perencanaan stratejik dalam jangka 5 tahun kedepan;
(5) ridak memahami kegiatan mana yang sangat penting, penting, kurang
penting, dan tidak penting; dan (6) tidak memahami skala
prioritas dalam hidupnya. Jika kondisi ini ada pada diri Anda maka jangan
salahkan orang lain jika Anda menjadi mahasiswa “Abadi” abad ini .
3.
Mahasiswa Kutu Buku
Mahasiswa
profil ketiga ini adalah seorang mahasiswa yang senang membaca buku. Ia
tertarik pada berbagai hal dan memuaskan rasa ingin tahunya ia banyak membaca
buku. Ia tidak memiliki waktu untuk bersantai bahkan bermain. Ia lebih senang
menghabiskan wkktunya dengan membaca.
Mahasiswa
semacam ini dari kedewasaan intelektual memang akan berkembang, ia lupa bahwa
kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual saja tetapi masih
ada 2 kecerdasan yang sama pentingnya yaitu kecerdasan emosional dan spiritual.
Kecerdasan emosional akan diperoleh melalui kemampuan mengendalikan diri dengan
lingkungan sosialnya. Oleh karena itu kegemarannya membaca buku perlu diimbangi
dengan kegiatan yang bersifat social agar melahirkan manusia yang cerdas
intelektualnya dan cerdas emosionalnya.
mbangi
dengan kegiatan yang bersifat social agar melahirkan manusia yang cerdas
intelektualnya dan cerdas emosionalnya.
4.
Mahasiswa Prihatin
Profil
mahasiswa prihatin adalah pribadi mahasiswa yang menyikapi kesulitan atau
masalah yang dihadapinya dengan penuh ketegaran dan pantang menyerah.misalnya,
ia memang kesulitan dalam membiayai hidup sehari-harinya untuk makan, membeli
buku, membayar SPP, membayar kostan, dll. Tetapi ia tetap memiliki motivasi dan
tekad yang kuat untuk menyelesaikan studinya.
Sebagai
seorang mahasiswa, meski ia prihatin, ia tetap belajar dan berjuang dalam
keterbatasan dan kesederhanaannya. Dalam pikiran dan hatinya, ia ingin
membuktikan bahwa ia juga bisa sukses seperti orang lain. Wajah orang tuanya
menjadi kekuatan untuk tetap berprestasi dalam studi. Teman disekelilingnya
menjadi dorongan untuk bersaing secara positif. Bimbingan dan nasihat dari
dosen diperhatikan sebagai sesuatu yang sangat berharga dalam menjalani
hari-harinya. Fasilitas kampus ia gunakan untuk mengembangkan keterampilan
hidupnya. Kostan dimana ia tinggal dijadikan media untuk belajar bersosialisasi.
Mahasiswa
yang dihadapkan kepada kesulitan dan tantangan hidup apabila dapat menyikapi
dengan benar maka akan lahir menjadi seorang mahasiswa yang memiliki karakter
kuat. Mereka adalah orang yang memiliki karakter yang tangguh dalam mengarungi
hidup dan kehidupannya. Biasanya mahasiswa yang prihatin seperti ini akan
menuai kesuksesan dalam hidupnya.
5.
Mahasiswa Ideal
Mahasiswa
ideal adalah mahasiswa yang memahami peran dan tugasnya sebagai mahasiswa.
Mahasiswa ideal ditandai dengan upaya yang sungguh-sungguh dalam dirinya untuk
senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuannya, wawasan, sikap, dan
keterampilannya dengan berbagai aktifitas yang dijalani baik melalui kegiatan
perkuliahan, aktif dalam organisasi ekstra atau intra kampus untuk mengembangkan
potensi dirinya. Cirri yang lainnya adalah ia mampu mengelola waktu.
Mahasiswa
ideal memiliki kemampuan dalam mengendalikan dirinya. Ia memahami segala
kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Ia pun memahami kelebihan dan
kekurangan orang lain. Ia pandai menempatkan diri dengan siapa saja yang
dihadapinya. Ia mampu berkomunikasi dengan efektif dengan semua orang, karena
ia memiliki kecerdasan social.
Selain
itu, mahasiswa ideal biasanya adalah seorang yang taat dalam menjalankan ibadah
kepada Sang Kholik. Ia memiliki kecerdasan spiritual dalam melakukan aktifitas
kesehariannya. Ia selalu mendasari kegiatannya dengan niat untuk beribadah
kepada-Nya.
0 comments:
Posting Komentar