Tampilkan postingan dengan label ARTIKEL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ARTIKEL. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 Januari 2013

Kesenian Teater Tradisional Dulmuluk Akan Dipatenkan

MEDITASI_Pertunjukan kesenian tradisional Dul Muluk akan di patenkan yang sekarang ini masih dalam proses di Kementerian Pendidikan Nasional, supaya seni teater khas daerah itu menjadi Hak Kekayaan Intelektual.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah Sumsel Ekowati Retnaningsih kepada wartawan di Palembang, Jumat mengatakan, pihaknya telah mengusulkan agar kesenian itu mendapkan hak paten.

Sekarang ini sedang dalam proses di Kementerian Pendidikan Nasional, karena untuk mendapatkan hak paten harus melalui berbagai tahapan, kata dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi pihaknya selaku pengusul agar bisa mendapatkan hak paten, antara lain ada yang melaporkan, persetujuan komunitas budaya dan lembaga adat.

Selain itu juga harus ada sejarah singkat, lokasi budaya tersebut berkembang, deskripsi singkat, kondisi Dul Muluk dulu dan sekarang, upaya pelestarian, dokumentasi dan referensi.

Menurut dia, mengenai sejarah singkat sekarang masih terus digali dan didiskusikan bersama oleh tokoh budaya serta sejarawan.

Pihaknya terus bekerja sama dengan berbagai instansi terkait dan berupaya agar kesenian tradisional tersebut mendapat hak paten, sehingga masyarakat mengetahui asal dan perkembangan kesenian tradisional daerah Sumsel itu, katanya.

Ia menambahkan, di Sumsel sendiri pihak terkait belum serius mengurus persoalan hak paten baik hasil produk maupun seni dan budaya, karena jarang organisasi dan masyarakat yang mengusulkan, padahal itu merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual.


Sumber : http://www.republika.co.id

Read more »

Senin, 08 Oktober 2012

SUARA MAHASISWA "Ciptakan Tatanan Kampus Yang Demokratis"

Oleh : F. Satria

MEDITASI_Keadaan mahasiswa dalam demokrasi sangatlah menarik. Sebagai salah satu komponen masyarakat, mereka memiliki suatu ciri khas yaitu intelektualitas pada jiwa muda. Ciri khas ini lah yang sering dikatakan sebagai harapan bangsa menghadapi masa depan.

Maka dari itu tidak berlebihan bila sosok mahasiswa diharapkan menjadi sosok ideal pelaku demokrasi, yaitu memiliki kesadaran demokrasi, kemampuan dan integritas. Posisi perguruan tinggi adalah kawah candradimuka.

Dengan tidak bermaksud mereduksi peran proses kehidupan lain, tetapi jelas kemampuan mahasiswa akan terbentuk di perguruan tinggi. Pentingnya memupuk kemampuan dan integritas diperguruan tinggi secara tidak langsung sudah diamini oleh mayoritas mahasiswa.

Mereka berlomba-lomba belajar dengan baik, dibidang akademis maupun non akademis untuk mendapatkan pengakuan akan kemampuan diri.

Itu adalah kondisi yang baik untuk mendapatkan kemampuan untuk menghadapi kehidupan. Kesadaran berdemokrasi bukan suatu hal yang otomatis. Namun sayang tidak seperti proses peningkatan kemampuan, kesadaran berdemokrasi mendapatkan iklim tidak terlalu sehat. Mungkin berhubungan dengan integritas negarawan yang kita miliki, sehingga banyak mahasiswa yang akhirnya tidak mau atau mampu menjalankan peran dalam kehidupan berdemokrasi.

Contoh mudah adalah antipatinya mahasiswa dengan perpolitikan. Mungkin ini  adalah akibat dari tingkah polah para politikus yang suka bermanis-manis tetapi ternyata terlibat masalah besar dibelakangnya.

Sikap tidak mau menjalankan peran dalam demokrasi bisa dibilang menjadi tanda hilangnya kesadaran berdemokrasi mahasiswa. Padahal mahasiswa dengan kemampuannya adalah harapan masyarakat, yaitu memiliki negarawan yang memiliki kemampuan dan integritas yang baik.

Menciptakan tatanan kampus yang demokratis memang bukan persoalan mudah. Proses trial and error harus terus dilakukan, guna mensukseskan proses demokratisasi di dalam kampus. Bukan hanya para elite kampus saja yang harus bersikap demokratis, namun mahasiswa sebagai penggerak roda demokrasi kampus, harus berani ikut berkomitmen.

Sering kali kandidat yang terpilih lupa akan kepentingan mahasiswa saat menggelontorkan berbagai kebijaksanaan. Keegoisan partai lebih sering diprioritaskan guna menjunjung tinggi nama partainya sendiri. Namun, mereka melupakan subtansi dari fungsi jabatannya itu sendiri, yakni kepentingan mahasiswa secara keseluruhan.
Untuk itu diperlukan adanya mahasiswa-mahasiswa yang sadar berpolitik. Sadar akan tugas mengawasi kinerja para wakilnya. Sehingga, jika semua mahasiswa sadar akan hal itu, maka penyelewengan kekuasaan pun dapat diminimalisir.

Naifnya, berapa banyak mahasiswa yang mempunyai waktu untuk ikut berpartisipasi? Nyatanya lebih banyak mahasiswa bablasan yang senang memikirkan kondisi perutnya terlebih dahulu, sebelum mereka berpolitik. Jika begitu, lantas siapa lagi yang akan mengontrol kinerja para wakil mahasiswa itu?

Terkait dengan  akan di adakannya pesta demokrasi pemilihan ketua umum HMPS Sendratasik yang baru,  saya selaku sebagai perwakilan dari kawan-kawan Mahasiswa Sendratasik  smester 5 dan 7, saya berharap kedepannya nanti siapa pun yang bakal maju dan terpilih menjadi ketua umum HMPS Sendratasik masa jabatan priode 2012-2013 nanti kiranya dapat lebih mengkedepankan wadah kreativitas dan sebuah wadah apresiasi seni yang dapat menampung bakat kawan-kawan mahasisswa di bidang nya masing-masing serta tentunya dapat bekerja sama dengan baik antara  Prodi dan HMPS guna membantu sebagai penghubung dari Prodi  Kemahasiswa. Kata Randi saat ditemui Jurnalis MEDITASI Minggu (30/09/2012) di halaman Gedung H Univ.PGRI Palembang.

Read more »

Minggu, 12 Agustus 2012

REQUEM KEPENYAIRAN ‘WONG KITO’

Oleh Mohammad Arfani

(224) dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat (225)Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara ditiap lembah (226)Dan bahwasanya mereka suka mengatakan  apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan (nya)? (227)Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapatkan kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali

(QS. Asy Syu’ara. 224-227)


Satu
Sebenarnya judul artikel ini adalah penyair (sudah) mati, tapi untuk sopan-sopanan maka terukirlah judul diatas. Sebuah kondisi yang pahit bahwa wong kito sepi penyair-penyair muda. Fenomena ini seakan terkondisi karena banyak penyair-penyair muda yang berproses kurang matang di dunia kepanyairan atau mereka malas berkarya juga diangkat kepermukaan. Sungguh, ketika saya berbincang-bincang dengan salah seorang  teman seniman yang sempat berproses di Yogyakarta selama lima belas tahun dan pulang kampung’ mengeluhkan kondisi ini (termasuk saya), dan akhir dari pembicaraan kami mengerucut pada kepenyairan bahkan kesenimanan telah berada di menara gading, hanya cahaya di mercusuar. Dan fenomena ini setingkat dengan salah satu fenomena alam yang sangat saya benci..yaitu fenomena kesurupan.

Dahulu, sekitar tahun 1996-1997 pernah terbit buku antologi puisi Bari I dan Bari II yang menjadi motor penggeraknya adalah Mas Willy Siswanto, dan sekarang beliau telah membangun proses keseniannya di Provinsi Bangka Belitung. Harus saya katakan bahwa antologi puisi Bari I dan II adalah sebuah pembelajaran proses kreatif bagi calon para menulis puisi karena puisi-puisi didalamnya merupakan hasil filtrat dari sayembara lomba penulisan puisi. Dan hebatnya pada waktu itu, buku antologi puisi ini bersanding (katakanlah) para penyair senior dan penyair pemula. Sebagai contoh didalam buku tersebut puisi-puisi Mas Willy Siswanto yang sudah diakui sebagai penyair sekelas Nasional mau bersanding dengan puisi-puisi penyair muda yang beberapa nama diantaranya Siti Nurhasanah, Lilik bagus Setiawan, Ipriansyah, Ermanovida, dan banyak lagi. Sehingga kualitas serta kuantitas ada didalamnya dan benar-benar menjadi sebuah peristiwa pembelajaran proses kreatif. Tetapi sekarang, kedua antologi yang pernah diterbitkan oleh Komunitas Pengarang dan Penyair Muda itu telah menjadi artefak.

Saat ini tidak saya temui lagi peristiwa-peristiwa limit afiliasi  antar menyair, tapi yang ada adalah peristiwa learning minor, yang para tetua penyair sudah memposisikan diri sebagai mentor kambuhan. Padahal kualitas mereka jauh dari kata sempurna, situasi ini membuat citra kreativitas kepenyairan makin tidak terdengar.

Dua
Kondisi sekarang ini telah mengarah pada interaksi minor, gayung yang patah malah terlepas. Saya tidak bermaksud mengandaikan sebuah pepatah yang tua menyayangi yang muda, dan yang muda menghormati yang tua. Ternyata kondisi telah berkata bahwa pepatah ini telah terpotong menjadi  yang muda harus menghormati yang tua..cih.

Banyak nama penyair senior kita (saya malas menyebutkan mana-nama mereka, karena membuat perut saya mual) seperti suhu bagi calon penyair. Terlihat dibeberapa peristiwa budaya mereka hanya menjadi komentator kesenian dan tidak pernah memposisikan diri sama dengan penulis-penulis muda. Ingat saudara-saudara rumah penyair menurut Rendra adalah di Matahari dan Cakrawala, bukannya membuat pertemuan-pertemuan di rumah makan mahal dan kafe mewah dan hanya berkomentar di surat kabar atau selalu  tampil ditelevisi atau hanya sebagai juri lomba baca puisi. Yang paling memalukan menurut saya, salah satu dari mentor seniman kita pernah berteriak lantang didepan Gubernur disebuah acara penghargaan seni (hotel mewah pula..) tanpa melihat kondisi dan situasional. Padahal seorang seniman tidaklah harus melupakan keanggunan bertindak dan berkata-kata, walau harus melawan sekalipun. Kalian tidak pernah berkaca pada Wiji Tukul yang memberi contoh bagi kita tentang cara melawan yang berapi-api, juga  bagaimana menggunakan pena dan kata-kata sebagai senjata.

Saudara sekalian juga harus ingat, syarat seorang seniman adalah karya, dan syarat seorang seniman itu diakui adalah produktifitas dan kualitas serta kebesaran hati untuk menghargai karya orang lain tanpa harus menjadi menara gading. Bahkan kondisi ini diperparah dengan sedikitnya kolom sastra dimedia-media cetak yang ada. Kalaupun ada, sang pujangga hanya itu-itu saja dan ditambah lagi tabiat genetik yang malas membaca.

Mari, biasakan berproses untuk sebuah karya. Hal yang paling mendasar dalam sebuah karya kepenyairan adalah kepekaan, dan dalam menentukan kualitas karya itu sendiri adalah kejujuran.

Dalam sebuah proses kesenian, kita mengetahui bagaimana sosok Gunawan Mohammad menghargai seorang Ayu Utami, betapa sayangnya sosok Stefani Hidayat kepada seorang Sitok, dan lebih hebat lagi seorang Bob Tutupoli mau bernyanyi bersama dengan grup band La Luna.

Saya mengakui saudara-saudara sekalian sebagai seniman yang pernah berkarya, tapi memposisikan diri selain pergaulan seniman atau yang baru seniman itu sangat tragis dan sangat-sangat salah. Lebih baik kita bersama belajar menghargai orang lain.

Lorok Pakjo, 13 Februari 2009-Juni 2012
.penulis adalah guru dan penyair


Read more »

Minggu, 29 Juli 2012

Pentingnya Remaja Putri Menjaga Perawan (the importance of keeping girls virgins)

Oleh : Cyntia Lestari



MEDITASI_Wanita kini seolah tak peduli dengan kata perawan lagi terutama pada remaja putri sekarang yang baru mengenal dunia atau beranjak dewasa (ABG),  kebanyakan dari mereka sudah sering atu pun pernah melakukan yang namanya sexs bebas atau prasexs di luar nikah.

Pengaruh informasi yang mudah di akses, lingkungan seks bebas yang berkembang, seakan membuat tahta wanita ini menjadi barang biasa yang tak perlu dijaga. Padahal, kehormatan ini menjadi salah satu bukti bila seorang wanita selalu menjaga kesucian dirinya.

Ada beberapa hal penting mengapa wanita harus menjaga keperawanan. kata perawan atau virgin, dalam kamus Oxford berarti seorang wanita yang tidak pernah melakukan hubungan seksual. Hal ini menunjukkan seorang wanita tersebut memiliki kepedulian pada kesucian dirinya.

Manfaat lainnya dari menjaga keperawanan ialah tidak adanya trauma emosional pada diri wanita. Sering ditemukan para wanita yang merasa stres setelah mereka melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Hal ini terjadi bisa jadi karena masa lalu kelam yang membayangi pikirannya. Karena kekecewaan seksual kerap membuat wanita merasa sakit hati, kesepian, dan marah.

Yang terakhir, pria Anda akan merasa sangat bangga dan senang bila keperawanan masih menyemat pada Anda. Itu fakta! Kebanyakan pria lebih suka wanita perawan.

Tak ada pria yang berpikiran tentang istri tercintanya yang pernah berhubungan seks dengan orang lain. Meskipun perempuan perawan tak berpengalaman pada seksual, namun percayalah, suami tercinta akan tetap mengasihi Anda dan merasa lebih terangsang. Suami tak akan menjadikan Anda merasa bersalah. Karena pengalaman bercinta bisa dipelajari saat Anda melakukan hubungan secara sah.

Dengan fakta tersebut, tak ada alasan bagi wanita untuk menjaga barang berharga satu-satunya tersebut. Karena kalau bukan Anda, siapa lagi.

Read more »

Minggu, 22 Juli 2012

Peringkat Gunung Tertinggi di Indonesia

 Oleh : Firman Satria

Photo : Jejak Black Barry Facebook
Gunung Wetar Memiliki Tinggi 5.282 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Jaya/Ngapulu Memiliki Tinggi 5.030 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Api Memiliki Tinggi 5.000 meter Berada di Propinsi Pulau Sangir
Gunung Dwikora Memiliki Tinggi 4.750 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Trikora Memiliki Tinggi 4.750 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Mandala Memiliki Tinggi 4.700 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Wurlali Memiliki Tinggi 4.668 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Yamin Memiliki Tinggi 4.595 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Laworkawra Memiliki Tinggi 4.481 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Leuser Memiliki Tinggi 4.446 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Serawema Memiliki Tinggi 4.355 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Legatala Memiliki Tinggi 4.241 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Nieuwerkerk Memiliki Tinggi 4.185 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Derabaro Memiliki Tinggi 4.150 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Kerinci Memiliki Tinggi 3.800 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Batutara Memiliki Tinggi 3.750 meter Berada di Propinsi NTT
Gunung Rinjani Memiliki Tinggi 3.726 meter Berada di Propinsi Lombok
Gunung Mahameru Memiliki Tinggi 3.676 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Semeru Memiliki Tinggi 3.676 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Anuan Memiliki Tinggi 3.673 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Rantemado Memiliki Tinggi 3.445 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Slamet Memiliki Tinggi 3.418 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 3.371 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Yaramamafaka Memiliki Tinggi 3.370 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Arjuna Memiliki Tinggi 3.339 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Raung Memiliki Tinggi 3.332 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Awu Memiliki Tinggi 3.330 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Kulawi Memiliki Tinggi 3.311 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Lawu Memiliki Tinggi 3.265 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Sonjo Memiliki Tinggi 3.225 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Welirang Memiliki Tinggi 3.166 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Dempo Memiliki Tinggi 3.159 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Agung Memiliki Tinggi 3.142 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Merbabu Memiliki Tinggi 3.142 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Argopuro Memiliki Tinggi 3.088 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Redoura Memiliki Tinggi 3.083 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Mueajan Memiliki Tinggi 3.079 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Cireme Memiliki Tinggi 3.078 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Gandadinata Memiliki Tinggi 3.074 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Bandahara Memiliki Tinggi 3.030 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Panet sagu Memiliki Tinggi 3.019 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Pangrango Memiliki Tinggi 3.019 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Binaiya Memiliki Tinggi 3.019 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Balease Memiliki Tinggi 3.016 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Abong-abong Memiliki Tinggi 3.015 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Kwoko Memiliki Tinggi 3.000 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Gede Memiliki Tinggi 2.958 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Suket Memiliki Tinggi 2.950 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Kambuno Memiliki Tinggi 2.950 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Kondo Memiliki Tinggi 2.947 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Arfak Memiliki Tinggi 2.940 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Masurai Memiliki Tinggi 2.935 meter Berada di Propinsi Jambi
Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.914 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Talakmau Memiliki Tinggi 2.912 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Pasaman Memiliki Tinggi 2.900 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Marapai Memiliki Tinggi 2.891 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Tolondokalaud Memiliki Tinggi 2.884 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Seblat Memiliki Tinggi 2.883 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Singgalang Memiliki Tinggi 2.877 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Lampobatang Memiliki Tinggi 2.871 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Butak Memiliki Tinggi 2.868 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Tambora Memiliki Tinggi 2.851 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Bateekeubeu Memiliki Tinggi 2.840 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Cikurai Memiliki Tinggi 2.821 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Patah Memiliki Tinggi 2.817 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Merapi Memiliki Tinggi 2.800 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Mengkoka Memiliki Tinggi 2.790 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tenggara
Gunung Bapagat Memiliki Tinggi 2.732 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Gamalama Memiliki Tinggi 2.700 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Karangetung Memiliki Tinggi 2.700 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Pantai Cermin Memiliki Tinggi 2.690 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Togwomeri Memiliki Tinggi 2.680 meter Berada di Propinsi Papua
Gunung Bumi Geureudong Memiliki Tinggi 2.670 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Sinajai Memiliki Tinggi 2.669 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Papandayan Memiliki Tinggi 2.665 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Kabinturu Memiliki Tinggi 2.655 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Kawi Memiliki Tinggi 2.651 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Paroreang Memiliki Tinggi 2.616 meter Berada di Propinsi Sulawesi Selatan
Gunung Bumi Telong Memiliki Tinggi 2.600 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Talang Memiliki Tinggi 2.597 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Geureudong Memiliki Tinggi 2.590 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Perahu Memiliki Tinggi 2.565 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Ogoamas Memiliki Tinggi 2.565 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Mad Memiliki Tinggi 2.552 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tanamatua Memiliki Tinggi 2.543 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Perkison Memiliki Tinggi 2.532 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Liman Memiliki Tinggi 2.512 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Colo Memiliki Tinggi 2.509 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Rerekautimdu Memiliki Tinggi 2.508 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Sumbing Memiliki Tinggi 2.507 meter Berada di Propinsi Jambi
Gunung Tangga Memiliki Tinggi 2.500 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Jambangan Memiliki Tinggi 2.482 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Lompopana Memiliki Tinggi 2.480 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Gadang Memiliki Tinggi 2.466 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Sibuatan Memiliki Tinggi 2.457 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Lambuno Memiliki Tinggi 2.443 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Malino Memiliki Tinggi 2.443 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tandiket Memiliki Tinggi 2.438 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Patuha Memiliki Tinggi 2.434 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Kapaladmada Memiliki Tinggi 2.429 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Tambusisi Memiliki Tinggi 2.422 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Sinabung Memiliki Tinggi 2.412 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Ranakah Memiliki Tinggi 2.400 meter Berada di Propinsi NTT
Gunung Butumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tumpu Memiliki Tinggi 2.400 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Bromo Memiliki Tinggi 2.392 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Ulumasen Memiliki Tinggi 2.390 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Bismo Memiliki Tinggi 2.365 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Nokilalaki Memiliki Tinggi 2.355 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Nangi Memiliki Tinggi 2.330 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Malabar Memiliki Tinggi 2.321 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Pekawa Memiliki Tinggi 2.314 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Daku Memiliki Tinggi 2.304 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Dampal Memiliki Tinggi 2.304 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Sihabuhabu Memiliki Tinggi 2.300 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Anjasmoro Memiliki Tinggi 2.282 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Maruwali Memiliki Tinggi 2.280 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Bukitraya Memiliki Tinggi 2.278 meter Berada di Propinsi Kalimantan Barat
Gunung Batukau Memiliki Tinggi 2.276 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Maitang Memiliki Tinggi 2.262 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Dali Memiliki Tinggi 2.253 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Guntur Memiliki Tinggi 2.249 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Cemarakuning Memiliki Tinggi 2.248 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Inerie Memiliki Tinggi 2.245 meter Berada di Propinsi Pulau Flores
Gunung Liangpran Memiliki Tinggi 2.240 meter Berada di Propinsi Kalimantan Timur
Gunung Lumut Memiliki Tinggi 2.234 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Besagi Memiliki Tinggi 2.232 meter Berada di Propinsi Sumatra Selatan
Gunung Towengkeli Memiliki Tinggi 2.229 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Runcing Memiliki Tinggi 2.221 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Salak Memiliki Tinggi 2.211 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Gentilomatinan Memiliki Tinggi 2.207 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Tentolomatinan Memiliki Tinggi 2.207 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Bukittunggul Memiliki Tinggi 2.203 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Telaga Bodas Memiliki Tinggi 2.201 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Sipoimcim Memiliki Tinggi 2.199 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Argomayang Memiliki Tinggi 2.198 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Ophir Memiliki Tinggi 2.191 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Tinombala Memiliki Tinggi 2.183 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Kancana Memiliki Tinggi 2.182 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Wayang Memiliki Tinggi 2.181 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Rogojembangan Memiliki Tinggi 2.177 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Kalau Memiliki Tinggi 2.171 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Wilis Memiliki Tinggi 2.169 meter Berada di Propinsi Jawa TImur
Gunung Galunggung Memiliki Tinggi 2.168 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Harun Memiliki Tinggi 2.160 meter Berada di Propinsi Kalimantan Timur
Gunung Abang Memiliki Tinggi 2.152 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Sundoro Memiliki Tinggi 2.151 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Sorik Merapi Memiliki Tinggi 2.145 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Ebulolobo Memiliki Tinggi 2.123 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Tangkitlebak Memiliki Tinggi 2.115 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Sibela Memiliki Tinggi 2.111 meter Berada di Propinsi Maluku
Gunung Tinjaulaut Memiliki Tinggi 2.105 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Tanggamas Memiliki Tinggi 2.102 meter Berada di Propinsi Lampung
Gunung Sidole Memiliki Tinggi 2.099 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Catur Memiliki Tinggi 2.098 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Sibayak Memiliki Tinggi 2.094 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Sangiang Memiliki Tinggi 2.087 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Tangkuban Perahu Memiliki Tinggi 2.084 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Masigit Memiliki Tinggi 2.078 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Keknemo Memiliki Tinggi 2.070 meter Berada di Propinsi NTT
Gunung Boliohutu Memiliki Tinggi 2.065 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Burangrong Memiliki Tinggi 2.064 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Windu Memiliki Tinggi 2.054 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Ungaran Memiliki Tinggi 2.050 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Gedang Memiliki Tinggi 2.050 meter Berada di Propinsi Sumatra Barat
Gunung Tilu Memiliki Tinggi 2.040 meter Berada di Propinsi Jawa Barat
Gunung Salai Memiliki Tinggi 2.040 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Panjang Memiliki Tinggi 2.023 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Gawalisi Memiliki Tinggi 2.023 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tengah
Gunung Klabat Memiliki Tinggi 2.022 meter Berada di Propinsi Sulawesi Utara
Gunung Dingin Memiliki Tinggi 2.020 meter Berada di Propinsi Bengkulu
Gunung Segama Memiliki Tinggi 2.015 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Tampunanjing Memiliki Tinggi 2.008 meter Berada di Propinsi Sumatra Utara
Gunung Watuwila Memiliki Tinggi 2.000 meter Berada di Propinsi Sulawesi Tenggara
Gunung Kelud Memiliki Tinggi 1.731 meter Berada di Propinsi Jawa Timur
Gunung Batur Memiliki Tinggi 1.717 meter Berada di Propinsi Bali
Gunung Kalimutu Memiliki Tinggi 1.640 meter Berada di Propinsi NTB
Gunung Muria Memiliki Tinggi 1.602 meter Berada di Propinsi Jawa Tengah
Gunung Bateemecica Memiliki Tinggi 1.140 meter Berada di Propinsi DI Aceh
Gunung Krakatau Memiliki Tinggi 913 meter Berada di Propinsi Lampung

 
 Sumber :www.belantaraindonesia

Read more »

Kamis, 12 Juli 2012

Jenis-Jenis Mahasiswa


Oleh : Firman Satria
Mahasiwa yang berada di Pergutruan tinggi itu jenisnya bermacam-macam, ada yang fokus kuliah saja, ada yang ke kampus untuk mengisi absen saja, dan malah ada yang hobinya demo agar di bilang seorang aktivis. Dan tidak sedikit mahasiswa yang ke kampus untuk mencari jodoh .hahaha
Menurut hasil penelitian saya (ngarang sebenarnya sih .hehe), secara sederhana ada 3 jenis mahasiswa:

  1. Mahasiswa kupu-kupu (KUliah-PUlang-KUliah-PUlang)
  2. Mahasiswa Kunang-kunang (KUliah-NANGkring-KUliah-NANGkring)
  3. Mahasiswa Kura-kura (KUliah-RApat-KUliah-RApat)
Dari ketiga jenis mahasiswa tersebut kira-kira Anda masuk kedalam kategori mana ? ayooo jawab jujur .hahaha :p
Ketiga jenis mahasiswa diatas hanya sekedar karangan saya semata. Untuk lebih jelasnya ada dalam buku Dr. Diding Nurdin, M.Pd dalam bukunya yang berjudul “Mahasiswa Pemimpin Masa Depan” terdapat 5 jenis profil atau jenis mahasiswa, yaitu:
1.       Mahasiswa Kuliahan
Yaitu seorang mahasiswa yang hanya mengikuti kuliah semata. Ia melakukan aktivitasnya kesehariannya di rumah/kostan dan kampus saja. Ia kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Profil mahasiswa semacam ini kegiatannya rutinitas karena ia mengerjakan sesuatu yang rutin. Potensi mahasiswa semacam ini apabila tidak dapat diberdayakan maka kecerdasan sosialnya tidak akan berkembang. Kemampuan adaptasi dengan masyarakat dan lingkungan rendah. Lebih-lebih jika kondisi ini tidak disadari oleh mahasiswa tersebut, maka akan melahirkan manusia yang individualitas.
Apa yang akan ia lakukan untuk perubahan di masyarakat? Apa yang di harapkan oleh bangsa dan negara apabila ia hanya menuntut ilmu untuk kepentingan nya saja? Betapa tidak, jika kegiatannya hanya kostan dan kampus berarti ia tidak memanfaatkan berbagai kegiatan di kampusnya. Padahal mahasiswa tidak hanya untuk mengikuti perkuliahan di kelas, lebih dari itu ia harus bermasyarakat dan menyiapkan diri untuk perubahan di masyarakat.
2.       Mahasiswa Abadi
Mahasiswa abadi yaitu mahasiswa yang lama dalam menyelesaikan studinya. Aktivitas mahasiswa model kedua ini tidak memiliki tingkat disiplin yang baik. Kehadiran kuliah kurang di perhatikan, kadang masuk dan kadang tidak. Tugas dari dosen sering terlambat. Jika dianalisis, mengapa mahasiswa ini lama menyelesaikan studinya karena (1) ia tidak memiliki tujuan yang jelas dalam studinya; (2) tidak memiliki tekad yang kuat untuk menyelesaikan studi tepet waktu; (3) tidak memiliki target kapan akan melaksanakan studinya; (4) tidak memiliki program harian, mingguan, bulanan, apalagi perencanaan stratejik dalam jangka 5 tahun kedepan; (5) ridak memahami kegiatan mana yang sangat penting, penting, kurang penting, dan tidak penting; dan (6) tidak memahami skala prioritas dalam hidupnya. Jika kondisi ini ada pada diri Anda maka jangan salahkan orang lain jika Anda menjadi mahasiswa “Abadi” abad ini .
3.       Mahasiswa Kutu Buku
Mahasiswa profil ketiga ini adalah seorang mahasiswa yang senang membaca buku. Ia tertarik pada berbagai hal dan memuaskan rasa ingin tahunya ia banyak membaca buku. Ia tidak memiliki waktu untuk bersantai bahkan bermain. Ia lebih senang menghabiskan wkktunya dengan membaca.
Mahasiswa semacam ini dari kedewasaan intelektual memang akan berkembang, ia lupa bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual saja tetapi masih ada 2 kecerdasan yang sama pentingnya yaitu kecerdasan emosional dan spiritual. Kecerdasan emosional akan diperoleh melalui kemampuan mengendalikan diri dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu kegemarannya membaca buku perlu diimbangi dengan kegiatan yang bersifat social agar melahirkan manusia yang cerdas intelektualnya dan cerdas emosionalnya.
mbangi dengan kegiatan yang bersifat social agar melahirkan manusia yang cerdas intelektualnya dan cerdas emosionalnya.
 4.       Mahasiswa Prihatin
Profil mahasiswa prihatin adalah pribadi mahasiswa yang menyikapi kesulitan atau masalah yang dihadapinya dengan penuh ketegaran dan pantang menyerah.misalnya, ia memang kesulitan dalam membiayai hidup sehari-harinya untuk makan, membeli buku, membayar SPP, membayar kostan, dll. Tetapi ia tetap memiliki motivasi dan tekad yang kuat untuk menyelesaikan studinya.
Sebagai seorang mahasiswa, meski ia prihatin, ia tetap belajar dan berjuang dalam keterbatasan  dan kesederhanaannya. Dalam pikiran dan hatinya, ia ingin membuktikan bahwa ia juga bisa sukses seperti orang lain. Wajah orang tuanya menjadi kekuatan untuk tetap berprestasi dalam studi. Teman disekelilingnya menjadi dorongan untuk bersaing secara positif. Bimbingan dan nasihat dari dosen diperhatikan sebagai sesuatu yang sangat berharga dalam menjalani hari-harinya. Fasilitas kampus ia gunakan untuk mengembangkan keterampilan hidupnya. Kostan dimana ia tinggal dijadikan media untuk belajar bersosialisasi.
Mahasiswa yang dihadapkan kepada kesulitan dan tantangan hidup apabila dapat menyikapi dengan benar maka akan lahir menjadi seorang mahasiswa yang memiliki karakter kuat. Mereka adalah orang yang memiliki karakter yang tangguh dalam mengarungi hidup dan kehidupannya. Biasanya mahasiswa yang prihatin seperti ini akan menuai kesuksesan dalam hidupnya.
 5.       Mahasiswa Ideal
Mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang memahami peran dan tugasnya sebagai mahasiswa. Mahasiswa ideal ditandai dengan upaya yang sungguh-sungguh dalam dirinya untuk senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuannya, wawasan, sikap, dan keterampilannya dengan berbagai aktifitas yang dijalani baik melalui kegiatan perkuliahan, aktif dalam organisasi ekstra atau intra kampus untuk mengembangkan potensi dirinya. Cirri yang lainnya adalah ia mampu mengelola waktu.
Mahasiswa ideal memiliki kemampuan dalam mengendalikan dirinya. Ia memahami segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Ia pun memahami kelebihan dan kekurangan orang lain. Ia pandai menempatkan diri dengan siapa saja yang dihadapinya. Ia mampu berkomunikasi dengan efektif dengan semua orang, karena ia memiliki kecerdasan social.
Selain itu, mahasiswa ideal biasanya adalah seorang yang taat dalam menjalankan ibadah kepada Sang Kholik. Ia memiliki kecerdasan spiritual dalam melakukan aktifitas kesehariannya. Ia selalu mendasari kegiatannya dengan niat untuk beribadah kepada-Nya.


Read more »