Kamis, 12 Juli 2012

Jenis-Jenis Mahasiswa


Oleh : Firman Satria
Mahasiwa yang berada di Pergutruan tinggi itu jenisnya bermacam-macam, ada yang fokus kuliah saja, ada yang ke kampus untuk mengisi absen saja, dan malah ada yang hobinya demo agar di bilang seorang aktivis. Dan tidak sedikit mahasiswa yang ke kampus untuk mencari jodoh .hahaha
Menurut hasil penelitian saya (ngarang sebenarnya sih .hehe), secara sederhana ada 3 jenis mahasiswa:

  1. Mahasiswa kupu-kupu (KUliah-PUlang-KUliah-PUlang)
  2. Mahasiswa Kunang-kunang (KUliah-NANGkring-KUliah-NANGkring)
  3. Mahasiswa Kura-kura (KUliah-RApat-KUliah-RApat)
Dari ketiga jenis mahasiswa tersebut kira-kira Anda masuk kedalam kategori mana ? ayooo jawab jujur .hahaha :p
Ketiga jenis mahasiswa diatas hanya sekedar karangan saya semata. Untuk lebih jelasnya ada dalam buku Dr. Diding Nurdin, M.Pd dalam bukunya yang berjudul “Mahasiswa Pemimpin Masa Depan” terdapat 5 jenis profil atau jenis mahasiswa, yaitu:
1.       Mahasiswa Kuliahan
Yaitu seorang mahasiswa yang hanya mengikuti kuliah semata. Ia melakukan aktivitasnya kesehariannya di rumah/kostan dan kampus saja. Ia kurang peduli terhadap lingkungan sekitar. Profil mahasiswa semacam ini kegiatannya rutinitas karena ia mengerjakan sesuatu yang rutin. Potensi mahasiswa semacam ini apabila tidak dapat diberdayakan maka kecerdasan sosialnya tidak akan berkembang. Kemampuan adaptasi dengan masyarakat dan lingkungan rendah. Lebih-lebih jika kondisi ini tidak disadari oleh mahasiswa tersebut, maka akan melahirkan manusia yang individualitas.
Apa yang akan ia lakukan untuk perubahan di masyarakat? Apa yang di harapkan oleh bangsa dan negara apabila ia hanya menuntut ilmu untuk kepentingan nya saja? Betapa tidak, jika kegiatannya hanya kostan dan kampus berarti ia tidak memanfaatkan berbagai kegiatan di kampusnya. Padahal mahasiswa tidak hanya untuk mengikuti perkuliahan di kelas, lebih dari itu ia harus bermasyarakat dan menyiapkan diri untuk perubahan di masyarakat.
2.       Mahasiswa Abadi
Mahasiswa abadi yaitu mahasiswa yang lama dalam menyelesaikan studinya. Aktivitas mahasiswa model kedua ini tidak memiliki tingkat disiplin yang baik. Kehadiran kuliah kurang di perhatikan, kadang masuk dan kadang tidak. Tugas dari dosen sering terlambat. Jika dianalisis, mengapa mahasiswa ini lama menyelesaikan studinya karena (1) ia tidak memiliki tujuan yang jelas dalam studinya; (2) tidak memiliki tekad yang kuat untuk menyelesaikan studi tepet waktu; (3) tidak memiliki target kapan akan melaksanakan studinya; (4) tidak memiliki program harian, mingguan, bulanan, apalagi perencanaan stratejik dalam jangka 5 tahun kedepan; (5) ridak memahami kegiatan mana yang sangat penting, penting, kurang penting, dan tidak penting; dan (6) tidak memahami skala prioritas dalam hidupnya. Jika kondisi ini ada pada diri Anda maka jangan salahkan orang lain jika Anda menjadi mahasiswa “Abadi” abad ini .
3.       Mahasiswa Kutu Buku
Mahasiswa profil ketiga ini adalah seorang mahasiswa yang senang membaca buku. Ia tertarik pada berbagai hal dan memuaskan rasa ingin tahunya ia banyak membaca buku. Ia tidak memiliki waktu untuk bersantai bahkan bermain. Ia lebih senang menghabiskan wkktunya dengan membaca.
Mahasiswa semacam ini dari kedewasaan intelektual memang akan berkembang, ia lupa bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual saja tetapi masih ada 2 kecerdasan yang sama pentingnya yaitu kecerdasan emosional dan spiritual. Kecerdasan emosional akan diperoleh melalui kemampuan mengendalikan diri dengan lingkungan sosialnya. Oleh karena itu kegemarannya membaca buku perlu diimbangi dengan kegiatan yang bersifat social agar melahirkan manusia yang cerdas intelektualnya dan cerdas emosionalnya.
mbangi dengan kegiatan yang bersifat social agar melahirkan manusia yang cerdas intelektualnya dan cerdas emosionalnya.
 4.       Mahasiswa Prihatin
Profil mahasiswa prihatin adalah pribadi mahasiswa yang menyikapi kesulitan atau masalah yang dihadapinya dengan penuh ketegaran dan pantang menyerah.misalnya, ia memang kesulitan dalam membiayai hidup sehari-harinya untuk makan, membeli buku, membayar SPP, membayar kostan, dll. Tetapi ia tetap memiliki motivasi dan tekad yang kuat untuk menyelesaikan studinya.
Sebagai seorang mahasiswa, meski ia prihatin, ia tetap belajar dan berjuang dalam keterbatasan  dan kesederhanaannya. Dalam pikiran dan hatinya, ia ingin membuktikan bahwa ia juga bisa sukses seperti orang lain. Wajah orang tuanya menjadi kekuatan untuk tetap berprestasi dalam studi. Teman disekelilingnya menjadi dorongan untuk bersaing secara positif. Bimbingan dan nasihat dari dosen diperhatikan sebagai sesuatu yang sangat berharga dalam menjalani hari-harinya. Fasilitas kampus ia gunakan untuk mengembangkan keterampilan hidupnya. Kostan dimana ia tinggal dijadikan media untuk belajar bersosialisasi.
Mahasiswa yang dihadapkan kepada kesulitan dan tantangan hidup apabila dapat menyikapi dengan benar maka akan lahir menjadi seorang mahasiswa yang memiliki karakter kuat. Mereka adalah orang yang memiliki karakter yang tangguh dalam mengarungi hidup dan kehidupannya. Biasanya mahasiswa yang prihatin seperti ini akan menuai kesuksesan dalam hidupnya.
 5.       Mahasiswa Ideal
Mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang memahami peran dan tugasnya sebagai mahasiswa. Mahasiswa ideal ditandai dengan upaya yang sungguh-sungguh dalam dirinya untuk senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuannya, wawasan, sikap, dan keterampilannya dengan berbagai aktifitas yang dijalani baik melalui kegiatan perkuliahan, aktif dalam organisasi ekstra atau intra kampus untuk mengembangkan potensi dirinya. Cirri yang lainnya adalah ia mampu mengelola waktu.
Mahasiswa ideal memiliki kemampuan dalam mengendalikan dirinya. Ia memahami segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Ia pun memahami kelebihan dan kekurangan orang lain. Ia pandai menempatkan diri dengan siapa saja yang dihadapinya. Ia mampu berkomunikasi dengan efektif dengan semua orang, karena ia memiliki kecerdasan social.
Selain itu, mahasiswa ideal biasanya adalah seorang yang taat dalam menjalankan ibadah kepada Sang Kholik. Ia memiliki kecerdasan spiritual dalam melakukan aktifitas kesehariannya. Ia selalu mendasari kegiatannya dengan niat untuk beribadah kepada-Nya.


0 comments:

Posting Komentar